Kamis, 12 September 2013

Brain Heater

“Hoammmm”
Seorang mahasiswa tiba-tiba sesegera mungkin bangun dan menyalakan semua lampu di apartemennya. Ia adalah mahasiswa jurusan Robotic, Fakultas Ilmu Angkasa (FISA) University of Mercury. Setiap hari ia harus bangun pagi dan mempersiapkan segala keperluan untuk kuliahnya.
“Jam berapa sekarang?” gumamnya sendiri.
“Astaga uda jam 6 lagi, mati deh gue. Tadi malem tuh kotak gue taruh dimana ya? Ohmygod, kalo sampe kotak itu ga ketemu bisa-bisa hari ini gue bakalan tidur seharian di kelas. Kebayang kalo sampe itu terjadi, kali ini pasti gue di…Nooooooooo!”
Tiba-tiba ia melirik ke sudut bawah dapur apartemennya, ia melihat sekilas warna merah mencolok. Ternyata, memang benar itu adalah kotak yang ia cari. Brain Heater!
Buru-buru ia colokkan kabelnya, mengambil otak cadangan dan memanaskan di ‘Brain Heater’ (pemanas otak) untuk persiapan kuliahnya hari itu.
Zaman modern telah merubah pola hidup para manusia. Semuanya serba canggih, zaman teknologisasi. Setiap aktivitas pasti dilakukan menggunakan alat modern nan canggih. Tak perlu waktu lama, otak yang ia panaskan sudah siap. Ia menyimpannya di sebuah tabung sterilisasi kedap udara yang dirancang khusus penyimpanan otak. Otak yang lowbatt akan berdampak pada kinerja mata. Organ tubuh manusia telah mengalami recreate sehingga otak yang lowbatt akan terlihat pada warna bola matanya. Bola mata hijau menunjukkan otak full charge, warna kuning menandakkan peringatan bahwa otak harus segera diganti, sedangkan warna merah menunjukkan otak sudah tidak berfungsi dan tidak bisa digunakan. Tanda-tanda warna bola mata itu bisa dilihat dari pantulan warna yang memantul di kulit baik kulitnya sendiri maupun kulit orang lain.

Maksimalnya otak bisa digunakan selama 24 jam. Namun, ada spesifikasi khusus dalam penggunaannya. Biasanya jarang ada otak yang bisa digunakan full 24 jam. Otak full 24 jam hanya bisa digunakan jika orang itu hanya duduk diam saja tanpa aktivitas apapun. Kalau makan dan minum, battery otak akan berkurang 20 menit. Sedangkan untuk proses berpikir baik itu membaca, mencatat/ menulis/ semacamnya, mendengarkan materi, diskusi, dsb kinerja otak berkurang 2 jam. Jadi kalo kita perkirakan normalnya otak untuk mahasiswa bisa digunakan selama 11 jam dari hasil akumulasi segala aktivitas yang biasa mahasiswa lakukan.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar