Hidup di Bumi kini sudah tak senyaman dulu. Aku selalu
dibayang-bayangi oleh kata ‘Deadline’ ‘Deadline’ dan ‘Deadline’. Ini semua
disebabkan karena tumpukan tugas pekerjaan. Pekerjaanku sebagai seorang guru di
sekolah negeri ternama menuntutku untuk memenuhi 50 jam mengajar dalam seminggu
dan tugas-tugas yang harus dikerjakan rutin setiap harinya. Rasanya waktu 24
jam di Bumi itu sudah bergeser menjadi 10 jam. Tak terasa. Waktu begitu cepat
berputar.
“Bumi kini sudah tak asyik lagi,” pikirku
kacau.
Akhirnya
kuputuskan untuk bermutasi ke planet lain. Planet yang jauh lebih mengasyikan
daripada Bumi. Planet yang hanya mengenal siang dan malam. Tak mengenal jam,
hari, minggu, bulan ataupun tahun. Pikiranku sudah melayang jauh menembus awan
melewati lintasan orbit dan hijrah di satu planet yang indah nan bebas.
Aku
terkaget. Ini bukanlah khayalan. Ini bukan pikiranku saja.
“Ini
nyata bro!” ucapku kagum dan tak menyangka.
“I
am Freeeeeeeeee,” teriakku kencang serasa bebas dari hiruk pikuknya Bumi.
Sekarang
aku bisa menikmati hidupku disini. Aku bisa merasakan aura positif dari planet
ini. Pikirku, planet ini menyambutku dengan senang hati. Tentunya, karena tak
ada yang bisa menolak orang seindah aku ini. Disini waktu begitu terasa lama
sekali. Aku bertanya kepada orang yang sepertinya juga berasal dari Bumi yang
sengaja hijrah ke planet ini.
“Hey,
apakah kamu berasal dari Bumi?” tanyaku.
“Ya,
kamu orang Bumi juga?”
Aku
tersenyum, “Aku baru saja mutasi ke planet ini. Sudah berapa lama kamu tinggal
disini?”.
“Entahlah,
aku tidak tahu. Disini tidak ada ukuran waktu, yang aku tahu hanya ada siang
dan malam saja.”
Planet
ini sangat pas buatku dan sepertinya aku akan sangat nyaman tinggal disini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar