Minggu, 15 September 2013

PLANET LAIN

Hidup di Bumi kini sudah tak senyaman dulu. Aku selalu dibayang-bayangi oleh kata ‘Deadline’ ‘Deadline’ dan ‘Deadline’. Ini semua disebabkan karena tumpukan tugas pekerjaan. Pekerjaanku sebagai seorang guru di sekolah negeri ternama menuntutku untuk memenuhi 50 jam mengajar dalam seminggu dan tugas-tugas yang harus dikerjakan rutin setiap harinya. Rasanya waktu 24 jam di Bumi itu sudah bergeser menjadi 10 jam. Tak terasa. Waktu begitu cepat berputar.
 “Bumi kini sudah tak asyik lagi,” pikirku kacau.
Akhirnya kuputuskan untuk bermutasi ke planet lain. Planet yang jauh lebih mengasyikan daripada Bumi. Planet yang hanya mengenal siang dan malam. Tak mengenal jam, hari, minggu, bulan ataupun tahun. Pikiranku sudah melayang jauh menembus awan melewati lintasan orbit dan hijrah di satu planet yang indah nan bebas.
Aku terkaget. Ini bukanlah khayalan. Ini bukan pikiranku saja.
“Ini nyata bro!” ucapku kagum dan tak menyangka.
“I am Freeeeeeeeee,” teriakku kencang serasa bebas dari hiruk pikuknya Bumi.
Sekarang aku bisa menikmati hidupku disini. Aku bisa merasakan aura positif dari planet ini. Pikirku, planet ini menyambutku dengan senang hati. Tentunya, karena tak ada yang bisa menolak orang seindah aku ini. Disini waktu begitu terasa lama sekali. Aku bertanya kepada orang yang sepertinya juga berasal dari Bumi yang sengaja hijrah ke planet ini.
“Hey, apakah kamu berasal dari Bumi?” tanyaku.
“Ya, kamu orang Bumi juga?”
Aku tersenyum, “Aku baru saja mutasi ke planet ini. Sudah berapa lama kamu tinggal disini?”.
“Entahlah, aku tidak tahu. Disini tidak ada ukuran waktu, yang aku tahu hanya ada siang dan malam saja.”

Planet ini sangat pas buatku dan sepertinya aku akan sangat nyaman tinggal disini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar