TASIK-UPI
Kampus Tasikmalaya mengdatangkan seorang aktris muda pemeran utama Ketika Cinta
Bertasbih (KCB), Oki Setiana Dewi dalam acara bedah bukunya “Sejuta Pelangi”, Rabu
(20/6) siang. Bedah buku Best Seller SEJUTA
PELANGI
ini merupakan salah satu acara dari kegiatan UPI Islamic Fair sebagai agenda tahunan dari Program Tutorial MKDU UPI
Tasikmalaya. “Kedatangan Oki kali ini kami persembahkan untuk para muslimah
yang peduli dengan aurat dan dirinya, bagaimana membangun pribadi muslimah yang
tangguh dan menjadi inspirator bagi muslimah lainnya”, seperti yang dituturkan
oleh ketua pelaksana Ikhsan Ariatna.
Kedatangan Oki ke Tasikmalaya merupakan kali pertamanya. Begitupun kehadirannya di UPI Kampus
Tasikmalaya merupakan artis pertama yang datang ke kampus ini. Dan kedatangan Oki ini disambut dengan
antusiasme para penggemarnya khususnya mahasiswa UPI Kampus Tasikmalaya.
Pembicaraan Oki dalam bedah buku
membangkitkan semangat para peserta melalui cerita-cerita masa kecilnya. Pun
suka duka beliau ketika menjalani hidup hingga menjadi seperti sekarang ini. Motivasi-motivasi
luar biasa yang beliau kupas sangat memberikan pengaruh positif bagi peserta.
Juga diperkuat dengan berbagai pandangan dari para pembanding, yaitu Duddy RS (SK
Priangan) dari segi struktur kata, Ummi Elsa dari segi psikologi dan spiritual,
serta Nero Taufik Abdillah dari segi kependidikan.
“Menulis
bukanlah sesuatu hal yang sulit ketika kita memiliki keinginan untuk menulis,
diawali dari tulisan buku diary yang
ditulis setiap hari menyajikan makna hidup setiap hari yang dialami dan
dirasakan”, ungkap pemeran Ana Althafunnisa di film “Ketika Cinta Bertasbih (KCB)”.
Menurut
gadis asal Batam ini, sumber semangatnya dalam menulis adalah kedekatan dirinya
kepada Sang Khalik. Ketika ia rindu pada Rabb-nya, seketika itu pula ia
tuliskan apa yang ia rasakan dan apa yang ia dengar di sekelilingnya. Motivator
dalam hidupnya adalah semua orang yang ia temui. Karena menurutnya setiap kita
berbicara dengan siapapun maka akan ada hikmah dan pelajaran yang dapat kita
ambil dari permbicaraan tersebut. Dari situlah Oki terinspirasi untuk membuat
buku “Sejuta Pelangi” yang hanya ia kerjakan dalam waktu 4 bulan saja. Sejuta memiliki konotasi
yang banyak bukan berarti kita mennemui sejuta orang ataupun yang lainnya,
tuturnya. Dan setiap orang
memiliki kehidupan yang berbeda-beda laiknya
pelangi yang memiliki banyak warna. Maka terciptalah sebuah judul SEJUTA
PELANGI.
Dengan
kebiasaannya menulis dari umur 12 tahun hingga sekarang ini, pada tanggal 24
Juni mendatang, ia pun akan melakukan launching
buku ketiganya yang berjudul “Cahaya di Atas Cahaya”.
Dan
rencananya, di tahun 2013 mendatang Oki akan menulis
2 buku lagi. Kita nantikan karya-karya Oki Setiana Dewi selanjutnya. (Tim
Jurnalis REKAM UPI Kampus Tasikmalaya)